Kamis, 19 April 2012

postheadericon penyebutan manusia dalam Al-Qur'an

*Hak cipta 2011 oleh Eko Andri Wijaya makalah ini bebas untuk dibagikan kepada siapapun secara gratis, namun harus dijadikan sebagai sumber referensi. ketentuan hak cipta berlaku


Manusia sebagai Al-Basyar
Penamaan manusia dengan kata al-Basyar dinyatakan dalam Al-Qur’an sebanyak 36 kali dalam 26 surat. Secara etimologi al-basyar berarti kulit kepala, wajah, atau tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. secara biologis yang mendominasi manusia adalah pada kulitnya, dibanding rambut atau bulunya, yang membedakan manusia dengan hewan
Al-Basyar, juga dapat diartikan mulasamah, yaitu persentuhan kulit antara laki-laki dengan perempuan. Makna etimologi dapat dipahami adalah bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki segala sifat kemanusiaan sebagai gambaran manusia secara materi dengan keterbatasannya,seperti dapat dilihat, memakan sesuatu, berjalan, dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya. Penunjukan kata al-basyar ditujukan Allah kepada seluruh manusia tanpa terkecuali, termasuk eksistensi Nabi dan Rasul.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian manusia dengan menggunakan kata basyar, artinya anak keturunan adam (banu adam) , mahkluk fisik atau biologis yang suka makan dan berjalan ke pasar. Aspek fisik itulah yang menyebut pengertian basyar mencakup anak keturunan adam secara keseluruhan. Al-Basyar mengandung pengertian bahwa manusia mengalami proses reproduksi seksual dan senantiasa berupaya untuk memenuhi semua kebutuhan biologisnya, memerlukan ruang dan waktu, serta tunduk terhadap hukum alamiahnya, baik yang berupa sunnatullah (sosial kemasyarakatan), maupun takdir Allah (hukum alam). Semuanya itu merupakan konsekuensi logis dari proses pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk itu, Allah swt. memberikan kebebasan dan kekuatan kepada manusia sesuai dengan batas kebebasan dan potensi yang dimilikinya untuk mengelola dan memanfaatkan alam semesta, sebagai salah satu tugas kekhalifahannya di muka bumi.

Manusia sebagai An-Nas
Kata al-Nas dinyatakan dalam al-Qur’an sebanyak 240 kali dalam 53 surat. Kata al-nas menunjukkan pada eksistensi manusia sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial, secara keseluruhan, tanpa melihat status keimanan atau kekafirannya, atau suatu keterangan yang jelas menunjuk kepada jenis keturunan nabi Adam.
. Kata al-Nas dipakai al-Qur’an untuk menyatakan adanya sekelompok orang atau masyarakat yang mempunyai berbagai kegiatan (aktivitas) untuk mengembangkan kehidupannya. Dalam menunjuk makna manusia, kata al-nas lebih bersifat umum bila dibandingkan dengan kata al-Insan. Keumumannya tersebut dapat di lihat dari penekanan makna yang dikandungnya.

Manusia sebagai Al-Insan
Adapun penamaan manusia dengan kata al-insan yang berasal dari kata al-uns, dinyatakan dalam al-Qur’an sebanyak 73 kali dalam 43 surat. Secara etimologi, al-insan dapat diartikan harmonis, lemah lembut, tampak, atau pelupa. Kata insan digunakan al-Qur’an untuk menunjukkan kepada manusia dengan seluruh totalitas, jiwa dan raga. Manusia berbeda antara seseorang dengan yang lain, akibat perbedaan fisik, mental dan kecerdasannya dan sebagai makhluk dinamis
Perpaduan antara aspek fisik dan psikis telah membantu manusia untuk mengekspresikan dimensi al-insan dan al-bayan, yaitu sebagai makhluk berbudaya yang mampu berbicara, mengetahui baik dan buruk, dan lain sebagainya. Kata al-insan juga digunakan dalam al-Qur’an untuk menunjukkan proses kejadian manusia sesudah adam. Kejadiannya mengalami proses yang bertahap secara dinamis dan sempurna di dalam di dalam rahim dan mengandung pengertian makhluk mukallaf (yang dibebani tanggung jawab) mengemban amanah, makhluk yang mulia sebab memiliki ilmu, al-bayan (pandai bicara), al-‘aql (mampu berpikir), al-tamyiz (mampu menerapkan dan mengambil keputusan), melampaui batas karena telah merasa puas dengan apa yang ia miliki dan memiliki kedudukan, derajat dan martabat yang tinggi dibanding makhluk-makhluk lainnya.
Dengan demikian, makna manusia dalam al-Qur’an dengan istilah al-basyar, al-insan, al-nas dan bani adam mencerminkan karakteristik dan kesempurnaan penciptaan Allah terhadap makhluk manusia, bukan saja sebagai makhluk biologis dan psikologis melainkan juga sebagai makhluk religius, makhluk sosial dan makhluk bermoral serta makhluk kultural yang kesemuanya mencerminkan kelebihan dan keistimewaan manusia daripada makhluk-makhluk Tuhan lainnya.
Keistimewaan manusia dari makhluk lainnya :
1. Manusia sebagai ciptaan yang tertinggi dan terbaik ( at-Tin 4 ).
2. Manusia dimuliakan dan diistimewakan oleh Allah ( al-Isra' 70 ).
3. Mendapatkan tugas mengabdi ( adz-Dzariyat 56 ), oleh karenanya manusia disebut abdi Allah.
4. Mempunyai peranan sebagai khalifah ( wakil Allah ) ( al-An'am 165 ), dengan berbagai tingkatan.
5. Mempunyai tujuan hidup, yaitu mendapatkan ridho Allah  ( al-An'am 163 ), dan bahagia didunia-akhirat.
Sifat-sifat manusia antara lain :
1. Bersifat tergesa-gesa ( al-Isra' 11 ).
2. Sering membantah ( al-Kahfi 54 ).
3. Ingkar dan tidak berterima kasih  kepada Tuhan ( al-‘Adiyat 6 ).
4. Keluh kesah dan gelisah serta kikir ( al-Ma'arij 19 ).
5. Putus asa bila ada kesusahan ( al-Ma'arij 20 ).
6. Kadang-kadang ingat Tuhan karena penderitaan ( Yunus 12 ).
Penggolongan manusia :
a. Yang dicintai Allah :
b. Yang dimurkai Allah :
1. Muhsinin
5. Muqsithin
1. Fasiqin
6. Khowwanin Kafur
2. Mutawakkilan
6.Tawwabin, Mutathohhirin
2. Mufsidin
7. Mustakbirin 
3. Muttaqin

3. Zholimin
8. Musrifin
4. Shobirin

4. Kafirin
9. Kadzibun Kaffar


5. Musrifun Kadzab


Macam-macam manusia di dalam Al quran
1. Mukminun 4.Orang munafiq 
2. Orang kafir 5.Muhibbuna liddunya (orang yang mencintai dunia) 
3. Orang yang lalai 6. orang yang tersesat dari kebenaran

0 komentar:

Popular Posts

Share